Dibalik kemilau timah tersebut terdapat dampak dari penggunaan peralatan pertambangan di Desa Kimak

Universitas Bangka Belitung
Penulis: Mahasiswa sosiologi 3C

JurnalPost.com – Indonesia merupakan negara kepulauan dengan puluhan provinsi dari Sabang hingga Marauca. Salah satunya Kepulauan Bangka Belitung yang kaya akan hasil pertambangan timah. Pertambangan merupakan sektor penting dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam meningkatkan devisa negara. Penambangan timah merupakan subindustri yang telah dilakukan sejak zaman Hindia Belanda pada abad ke-17 hingga sekarang. Menurut Zulkarnain, ada dua aspek yang membuat penambangan timah terus berlangsung dan turun temurun. Pertama, jenis kegiatan yang bisa menghasilkan uang dengan cepat dan dalam jumlah yang cukup banyak. Hal ini memberikan harapan bagi mereka yang ingin segera mengubah nasibnya melalui penambangan timah.

Kedua, tindakan yang tidak memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang tinggi, namun lebih didasarkan pada pengalaman dan kekuatan. Penambangan timah sering kali dilakukan dengan menggunakan peralatan penambangan karena dapat mempermudah pekerjaan para penambang dan berpotensi memperoleh pendapatan yang banyak dibandingkan dengan penambangan yang dilakukan dengan tangan. Sebuah tambang timah mempunyai beberapa posisi yang dapat diisi oleh orang-orang yang berada di dalam tambang, seperti pengelola tambang, operator alat berat, operator ponton, pendulang timah, dan alat penyedot tambang.

Kabupaten Bangka memiliki delapan kecamatan dan salah satu kecamatan tersebut kaya akan penghasil bijih timah, yaitu Kabupaten Merawang. Tujuh desa yang bergerak di bidang pertambangan bijih timah di Kabupaten Merawang yaitu Desa Air Anyir, Desa Riding Panjang, Desa Jurung, Desa Kimak, Desa Merawang, Desa Batu Rusa, dan Desa Makmur. Desa Kimak merupakan salah satu desa di Kecamatan Merawang yang luasnya kurang lebih 4.892 hektar. Desa Kimak memiliki potensi sumber daya alam yang kaya dan menjadi sumber pendapatan masyarakat. Potensi alam Desa Kimak khususnya Tambang Timah menjadi salah satu penopang perekonomian masyarakat Desa Kimak.

READ  Kakorlantas meninjau Pelabuhan Jangkar dan Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur sebelum operasi lilin tahun 2023

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di Desa Kimak Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka, warga Desa Kimak bermata pencaharian sebagai penambang timah dan perkebunan kelapa sawit. Masyarakat di Desa Kimak menjadikan penambangan timah sebagai pekerjaan sampingan diantara pekerjaan lainnya. Namun ironisnya, proses penambangan timah mempunyai potensi risiko yang besar, karena sebagian masyarakat Desa Kimak menggunakan peralatan penambangan untuk mendapatkan hasil penambangan timah. Apabila kegiatan penambangan tidak dibarengi dengan pengetahuan dan pengalaman maka akan berdampak terhadap kesehatan para penambang dan membahayakan nyawa para penambang, seperti terjadinya longsor di area penambangan dan tenggelam pada saat beroperasi di TI Apung.

Warga Desa Kimak menggunakan alat pertambangan yaitu ponton apung dan ekskavator untuk mengoperasikan tambang timah tersebut, serta terdapat 3 alat penunjang penambangan yaitu mesin air, mesin garbok dan mesin hisap. Penambangan timah di Desa Kimak pada awalnya memberikan dampak ekonomi yang positif, namun di sisi lain penggunaan alat-alat berat secara berlebihan dalam operasional tambang timah dapat menimbulkan keresahan masyarakat akibat penggunaan mesin-mesin pertambangan tersebut dan berdampak pada masyarakat. lingkungan. menyebabkan banjir disekitar pemukiman penduduk.umum. Namun ada segelintir penambang yang bertanggungjawab membantu masyarakat terdampak dengan memberikan bantuan berupa uang, sembako, dan membersihkan sampah sisa banjir. Dampak banjir antara lain jalan berlubang, penampungan air jebol, dan peralatan rumah tangga masyarakat terendam air banjir. Pemerintah dinilai kurang berperan dalam mengatasi kerusakan lingkungan akibat penambangan timah. Oleh karena itu, hal ini dapat dicapai melalui pengelolaan limbah yang efektif untuk meminimalkan dampak negatif yang terjadi akibat kegiatan penambangan, dan pemanfaatan limbah sebagai sumber daya sekunder juga harus dipertimbangkan.

BIBLIOGRAFI
JURNAL

Miftah, A., & Supriyadi, S. (2020). Perubahan masyarakat pasca penggunaan alat berat pada penambangan pasir di Desa Keningar. Jurnal Pembangunan dan Perubahan Sosial, 3(2), 3. https://doi.org/10.20961/jodasc.v3i2.45766
Yulianti, Bani, B. dan Albana. (2020). Analisis Penambangan Timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jurnal Ekonomi, 22(1), 54–62.
Irzon, R. (2021). Penambangan Timah di Indonesia: Sejarah, Masa Kini dan Survei. Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 17 (3), 179–189. https://doi.org/10.30556/jtmb.vol17.no3.2021.1183
Novendra, MD (2021). Dampak penambangan emas terhadap kehidupan perekonomian masyarakat Bolaang Mongondow Timur di Kecamatan Bunan. Jurnal Masyarakat Ilmiah, 1(1), 1–7. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jurnalilmiahsociety/article/view/35817
Ibrahim, I. (2015). Dampak penambangan timah ilegal merusak ekosistem di Bangka Belitung. Jurnal Hukum dan Bisnis (Investigasi), 1 (1), 77–90. http://journal.univpancasila.ac.id/index.php/selisik/article/view/626

READ  BREAKING NEWS: Firli Bahuri hari ini berjanji akan mendatangi Bareskrim Polri setelah empat kali absen

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *